Monday, April 4, 2016

Mimpi untuk bermimpi

Sedih rasanya, kehilangan kemampuan untuk hal yang "sederhana",

Bermimpi.

Selama 3 bulan saya menjalani kehidupan 'baru', saya baru tersadar beberapa waktu terakhir ini. Saya lagi asik tiduran sambil baca update path temen, dan saya membaca:

"Aduh, barusan mimpi apa toh? Kayaknya nggak mungkin banget terjadi.."

Kemudian, beberapa detik saya mencoba mencerna update-an itu, dan akhirnya saya bertanya sendiri, "Aku mimpi apa ya? Kok aku udah lama nggak mimpi?"
Sampailah saya mencoba menerka-nerka sendiri penyebabnya kenapa saya nggak bisa punya mimpi waktu tidur. Apa karena virus yang sempet menghinggapi otak saya, sehingga membuat saya kehilangan kemampuan itu, atau karena saya tidurnya nggak berkualitas, atau gimana. Hasilnya, sampai saat ini saya beranggapan kalau karena penyakit JE kemarin, membuat otak saya kehilangan kemampuan untuk bermimpi. Itu masih anggapan saya loh ya. Karena kalau dibilang nggak bermimpi karena tidur nggak berkualitas, aku aja tidurnya bisa 9-12 jam sehari.

Padahal mimpi itu adalah wahana kita bisa menjadi apa yang kita suka, bisa jadi satu petunjuk juga apa yang boleh dan nggak boleh kita lakukan, dan sepertinya tidur itu akan lebih indah kalau ada mimpi. Entah mimpi indah atau buruk.

Semua orang bebas menjadi apa saja dalam dunia 'mimpi'. Teringat dulu, saya pernah bermimpi naik kapal Titanic, terus tenggelam, dan bangun-bangun dalam keadaan ngompol. Bahkan pernah mimpi ikut kuis Family 100 dan dapet jackpot 10 juta rupiah, atau pernah nonton konser John Legend, tapi begitu lagu "All of Me", John Legend tiba-tiba keluar gigi taringnya. Lucu sih, pasti semua pernah mimpi yang aneh-aneh..

Dan sekarang aku merindukan hal itu..

0 shoutouts:

Post a Comment